Kakusku
11/01/11
Mimpi dan Dendam
“Edan! 2011 Gayus tambah edan! Sekali lagi ketahuan leha-leha di luar tahanan. Bukan di Bali, kali ini ke luar negeri. Sama istrinya, apalagi. Wah, wah... gawat nih orang: bandel seperti kecoak!” kira-kira begitu salah satu komentar seorang laki-laki setengah baya yang duduk di dekat saya usai membaca koran yang memuat berita tentang Gayus di sebuah warung, baru-baru ini.
Bli, Saya Nggak Jadi Beli Bali
Oohh tidak, seseorang berkata Bali dan aku teringat bali. Memang benar, aku ingat bali selalu mengantarku kembali pada ingatan Bali yang indah sebali: bali... bali... kau selalu membuatku berdecak berbali-bali....
Mungkinkah karena itu bali menginjakkan kakinya kembali ke Bali? Apa karena rasa cintaku yang masih begitu kentara kepada bali? Lantas kenapa membawa cerita yang membuatnya sakit bali?
Mungkinkah karena itu bali menginjakkan kakinya kembali ke Bali? Apa karena rasa cintaku yang masih begitu kentara kepada bali? Lantas kenapa membawa cerita yang membuatnya sakit bali?
Mark, Karyamu
Mark! Karyamu bikin pening
kenapa,
kau biarkan kami
saling terkait semudah ini? Tak rindukah
kau, pada masa
ketika susah-payah adalah seni
sekadar bersapa-tanya;
kenapa,
kau biarkan kami
saling terkait semudah ini? Tak rindukah
kau, pada masa
ketika susah-payah adalah seni
sekadar bersapa-tanya;
27/04/10
Saudara Kembarku
Di Bawah Hujan
DINGIN, rasanya benar-benar dingin. Memaksa tubuhku menahan derasnya hujan dan ngilunya tulang-tulangku yang sudah hampir keropos termakan usia ini. Seharusnya rasa dingin dan ngilu ini mampu kutahan karena aku bukan hanya sebuah raga yang terisi dengan jiwa dan ruh. Didalam tubuhku ini masih banyak ragam organ yang menopangku. Aku punya jantung, punya hati dan punya tulang.
Aku adalah tulang rusuk yang menyanggah tiap langkah yang berlomba-lomba untuk segera sampai pada sebuah tujuan. Langkah yang kian berat dan terlampau lambat. Padahal mereka sangat ingin bergegas sampai pada tempat itu, tempat berlabuh bagi jiwa yang haus dan mulut yang lapar.
21/03/10
Pesan untuk Kawan
Panasnya terik menelurkan butiran-butiran keringat hangatku
Membasahi tubuhku yang belum sempat kumandikan
Air hujan ini pun terlalu dingin untukku
Hingga aku pun lupa kapan terakhir aku makan,…
Semestinya aku semakin tegar…
Dengan susah hidup yang dibingkiskan padaku
Dengan lapar yang menyusutkan hampir seluruh semangatku
Dan miskin yang menyuguhkan dua pilihan untukku
Bertahan atau berjuang…???
05/03/10
Lamunan Tuhan
lamunanku adalah nafas yang mengeja satu-satu
lamunanku adalah lensa hati yang mampu melihat kenyataan secara utuh
lamunanku adalah langkah yang membawa jiwaku keluar dari kesempurnaan semu
lamunanku adalah kebebasanku
lamunanku adalah kubangan eksistensi yang selalu dalam
lamunanku adalah ledakan semangat yang tak pernah pasrah
Langganan:
Postingan (Atom)